Sabtu, 22 Maret 2014

Digester

Pengadukan brondolan bertujuan untuk melepaskan dan meremaskan daging buah, sehingga terlepas dari bijinya. Proses pengadukan berjalan lebih kurang 20 menit dengan temperatur antara 90-95 0C didalam suatu tabung adukan yang disebut Digester.


Didalam Digester buah yang masuk diaduk-aduk dan dilumatkan sedemikian rupa oleh pisau-pisau yang saling bergesekan. Dengan adanya pemanasan menyebabkan sel-sel minyak mengembang dan terbuka, dengan keadaan seperti itu minyak akan mudah keluar sewaktu di press atau di kempa.

Pemanasan Digester menggunakan uap dengan sistem injeksi ke dalam Digester. Pengisian buah berjalan secara kontinyu sehingga Digester penuh atau minimal terisi ¾-nya.

Fungsi Digester adalah :
1.      Untuk melepaskan daging buah (mesokrap) dari Nut-nya
2.      Melumatkan fruit mash agar efisien pada proses pressing
3.      Menaikkan temperatur fruit mash untuk proses pressing sekitar 80-95 0C
4.      Meratakan temperatur fruit mash agar tidak terjadi pemanasan lokal
5.      Melepaskan sel-sel minyak dari sel-sel daging buah dengan jalan pengepresan
6.  Mengalihkan sebagian minyak yang terjadi dalam Digester untuk mengurangi volume pengepresan dan menghindari terjadinya emulsi.

Faktor-faktor penting :
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian Digester agar memberikan hasil yang maksimal :
1.   Selama proses pelumatan berlangsung, usahakan volume buah didalam Digester tetap dalam keadaan penuh atau paling tidak 3/4 –nya. Tujuannya agar kelumatan dari fruit mash tetap konstan dan kebutuhan dari Digester terpenuhi.
2.      Suhu (temperatur) dalam mesin pengaduk antara 80 – 95 0C dengan tujuan :
a.      Agar sel-sel minyak dapat dengan mudah dipisahkan dari fruit mash, sehingga oil losses dalam fibre (cake) dapat diperkecil.
b.  Viskositas fruit mash akan lebih rendah sehingga proses pengepresan lebih efisien.
c.  Dibawah suhu tersebut minyak menjadi kental (membeku) sehingga sulit keluar melalui lobang saringan minyak (strainer) dan sangkar presan (press cage).
3.      Putaran dari poros Digester perlu diperhatikan, agar proses penghancuran fruit mash tidak terlalu lumat dan diusahakan kelumatannya dapat homogen (serat-serat dari buah masih terlihat).
4.     Katup pemancaran uap (steam valve) harus sering dikontrol, agar pengaturan temperatur didalam ruang Digester mudah dilakukan.
5.   Katup penyalur minyak, selalu diperiksa agar dapat berfungsi dengan baik dan tidak tumpat.
6.  Pada awal proses, pembukaan pintu pada chute Digester dilakukan setelah proses pengadukan berlangsung selama 20 - 25 menit. Hal ini untuk menghindari timbulnya efek-efek :
a.  Percikan minyak (muncrat) pada saat fruit mash di press sehingga tidak menimbulkan kerugian.
b.   Mesocrap tidak mau berpisah dengan nut-nya, sehingga akan menyulitkan pada stasiun kernel recovery
7.      Pada akhir proses, ruang didalam Digester harus dikosongkan, jangan sampai buah kelapa sawit bermalam di dalam mesin pengaduk tanpa pengoperasian. Hal ini akan menyulitkan pengoperasian selanjutnya.
8.   Pemasukan brondolan kelapa sawit ke dalam Digester dilakukan harus dalam keadaan pisau-pisau berputar. Apabila tidak maka kerja dari motor sangat berat dan pisau-pisau sulit berputar.

Control losses
Kerugian yang timbul pada proses didalam Digester berhubungan dengan fruit mash-nya antara lain :
1.      Fruit mash terlalu lumat
Keadaan ini mengakibatkan banyak sel-sel minyak yang terlepas dan bercampur dengan fruit mash di dalam ruang Digester sehingga akan menjadikan efek pressan muncrat di dalam proses pressing.
2.      Fruit mash yang tidak homogen (masih ada daging buah yang belum terlepas dari nut). Hal ini akan menyulitkan pada proses pressing dan kernel recovery.
Untuk mengatasi keadaan tersebut maka kontrol losses yang dapat dilakukan adalah :
1.      Mengatur putaran poros pisau-pisau adukan. Putaran normal Digester 23 – 25 rpm. Putaran yang terlalu tinggi (cepat) akan berakibat fruit mash terlalu lumat ukurannya, sedangkan putaran yang terlalu rendah (lambat) memungkinkan fruit mash yang kurang homogen (terdapat brondolan yang mesocrapnya belum terlepas dari nut).
2.     Mempertahankan suhu ruang Digester dan suhu fruit mash antara 80 - 95 0C, temperatur yang terlalu tinggi akan menyebabkan kadar peroksida di dalam minyak meningkat dan fruit mash-nya terlalu encer karena banyak bercampur minyak, sedangkan jika terlalu rendah minyak akan mengental sehingga sulit mengalir melewati strainer.

3. Jumlah pisau-pisau adukan harus disesuaikan dengan kapasitas brondolan yang dilumatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar